27 Sep 2010

AKHIR HIDUP MANUSIA


KHUTBAH PERTAMA :

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Setelah kita mengucapkan kalimat tahmid dan tahlil sebagai bentuk sanjungan dan pujian kita kepada Allah, tiada kata dan ungkapan yang lebih patut kita sampaikan dalam majelis yang mulia ini melainkan wasiat takwa.
Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan kepada kita teladan dalam wasiat takwa ini. Di mana beliau telah berwasiat kepada para sahabat beliau untuk bertakwa. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

22 Sep 2010

RM Cibodas


Jika antum jalan-jalan ke daerah obyek wisata Ujung Kulon, pantai Tanjung Lesung, Pantai Carita  melalui jalur Jalan Raya Labuan ( Arah Kota Pandeglang - Labuan ) di km 12.5 Kp Cimongkor, Desa Curugbarang , Pandeglang,  tersedia tempat istirahat untuk melepaskan lelah, tersedia juga tempat lesehan, juga ada Musolla jika kebetulan saat waktu shalat, Gratis deh ,,,,,,,, ??? 

Dalam Kandungan Ibu

               Kali ini kita tafakur sejenak untuk flash back (kembali kebelakang) kemudian merenungkan sejenak dengan hati yang fitri /bersih berpikir tentang masa lalu yang pernah kita tempuh dalam menjalani kehidupan.
   Usahakan serileks mungkin, jangan tegang, carilah tempat duduk yang nyaman dan memungkinkan kita untuk mengendurkan urat syaraf , lupakan semua kesibukan hidup , sehingga saat sekarang , kita tidak terkait dengan hiruk pikuk kehidupan dan masalah-masalah yang membebani pikiran kita.
   Selanjutnya bayangkanlah ibu selagi hamil muda , ia mengandung janin orang yang sedang membaca artikel ini.
ya,, ibu kita telah mengandung ketika itu ia merasakan ada sesuatu yang tidak enak pada kesehatannya. badan menjadi lemas tak bertenaga . ia bertanya-tanya, ada apa dengan diriku??? tidak seperti biasanya . tubuh menjadi  loyo, tak berdaya , setelah di periksakan ke dokter , ternyata ia ( ibu kita ) positif hamil.

17 Sep 2010

AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR

KHUTBAH PERTAMA :

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى أله وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.

Jama'ah Shalat Jum'at Rahimakumullah

Di hari yang penuh berkah ini, mari kita menghadapkan hati kita kepada Allah, membuka hati dan pikiran untuk sejenak menyi-mak nasehat khutbah yang kami harapkan dapat menambahkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

Ma'asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jum'at Rahimakumullah
Jika kita perhatikan dan kita melihat secara sepintas saja, apa yang terjadi saat ini ditengah masyarakat

15 Sep 2010

Fadhilah Surah Al-Fatikhah


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, 

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, 

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Yang menguasai hari pembalasan.

   إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ   
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

    اهْدِنَاالصِّراطَ الْمُسْتَقِيمَ  
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
 
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.


Penjelasan :
Insya Allah dengan segala izinnya, Surah Al-Fatihah banyak mengandung keberkahan, bagi yang mengamalkan selepas Shalat Subuh 21 kali,  selepas Shalat Dzuhur 22 kali,  selepas shalat Asyar 23 kali, selepas salat Maghrib 24 kali, dan selepas shalat Isya 10 kali, setelah membaca surah al-fatihah kemudian melakukan do,a/ memohon maksud dan tujuan kita,     

Diantara keberkahannya :
* Menapat petunjuk/solusi penyelesaian bagi yang mempunyai masalah tak terselesaikan.
* Diberikan kelancaran dalam usahanya bagi pedagang dan pekerja harian.
* Menyembuhkan segala penyakait yang tak kunjung sembuh.
* Dan keberkahan dalam kehidupan sehari2,  dll,

Fadhilah Membaca Yasiin

            Bagi orang yang membaca surah YASIIN pada malam jum'at maka ia dapat iman yang kuat : 
Telah bersabda Rasulullah. saw : "Barang siapa membaca yasiin pada malam harinya, maka Allah swt  mengampuni dosanya", "Dan barang siapa yang berziarah kekuburan serta membaca surah yasiin maka Allah swt  meringankan siksanya ahli kubur dan mendapat pahala bagi yang membacanya yang disamakan dengan kebajikan ahli kubur". 

Artinya Texs Arabic Ayat
Yaa Siin. يس 1
Demi Al Qur'an yang penuh hikmah, وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ 2
sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ 3
(yang berada) di atas jalan yang lurus, عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ 4
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ 5
agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ 6
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ 7
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلالا فَهِيَ إِلَى الأذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ 8
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لا يُبْصِرُونَ 9
Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman. وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا يُؤْمِنُونَ 10
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ 11
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz). إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ 12
Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka; وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلا أَصْحَابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جَاءَهَا الْمُرْسَلُونَ 13
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu". إِذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوا إِنَّا إِلَيْكُمْ مُرْسَلُونَ 14
Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka". قَالُوا مَا أَنْتُمْ إِلا بَشَرٌ مِثْلُنَا وَمَا أَنْزَلَ الرَّحْمَنُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلا تَكْذِبُونَ 15
Mereka berkata: "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu. قَالُوا رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّا إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ 16
Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas". وَمَا عَلَيْنَا إِلا الْبَلاغُ الْمُبِينُ 17
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami". قَالُوا إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ 18
Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu mengancam kami)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas". قَالُوا طَائِرُكُمْ مَعَكُمْ أَئِنْ ذُكِّرْتُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ 19
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki (Habib An Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu, وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ 20
ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. اتَّبِعُوا مَنْ لا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ 21
Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan? وَمَا لِيَ لا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ 22
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya, jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudaratan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikit pun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku? أَأَتَّخِذُ مِنْ دُونِهِ آلِهَةً إِنْ يُرِدْنِ الرَّحْمَنُ بِضُرٍّ لا تُغْنِ عَنِّي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَلا يُنْقِذُونِ 23
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata. إِنِّي إِذًا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ 24
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku. إِنِّي آمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ 25
Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ 26
apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan". بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ 27
Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya. وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى قَوْمِهِ مِنْ بَعْدِهِ مِنْ جُنْدٍ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِينَ 28
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ 29
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ 30
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لا يَرْجِعُونَ 31
Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami. وَإِنْ كُلٌّ لَمَّا جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ 32
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. وَآيَةٌ لَهُمُ الأرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَاهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ 33
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ الْعُيُونِ 34
supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? لِيَأْكُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ أَفَلا يَشْكُرُونَ 35
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ 36
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, وَآيَةٌ لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُمْ مُظْلِمُونَ 37
dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ 38
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ 39
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ 40
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan, وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ 41
dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِنْ مِثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ 42
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan. وَإِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلا صَرِيخَ لَهُمْ وَلا هُمْ يُنْقَذُونَ 43
Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika. إِلا رَحْمَةً مِنَّا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ 44
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat", (niscaya mereka berpaling). وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ 45
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya. وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ 46
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata". وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ مُبِينٍ 47
Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?" وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ 48
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. مَا يَنْظُرُونَ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ 49
Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiat pun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya. فَلا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ 50
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الأجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ 51
Mereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ 52
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ 53
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلا تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ 54
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ 55
Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلالٍ عَلَى الأرَائِكِ مُتَّكِئُونَ 56
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ 57
(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. سَلامٌ قَوْلا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ 58
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat. وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ 59
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ 60
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ 61
Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ 62
Inilah Jahanam yang dahulu kamu diancam (dengannya). هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ 63
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya. اصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ 64
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ 65
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat (nya). وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّى يُبْصِرُونَ 66
Dan jika Kami menghendaki pastilah Kami rubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali. وَلَوْ نَشَاءُ لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوا مُضِيًّا وَلا يَرْجِعُونَ 67
Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلا يَعْقِلُونَ 68
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan, وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ 69
supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ 70
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ 71
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka, maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan. وَذَلَّلْنَاهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ 72
Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? وَلَهُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُ أَفَلا يَشْكُرُونَ 73
Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لَعَلَّهُمْ يُنْصَرُونَ 74
Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka. لا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُحْضَرُونَ 75
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan. فَلا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ 76
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! أَوَلَمْ يَرَ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ 77
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" وَضَرَبَ لَنَا مَثَلا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ 78
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ 79
yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu." الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الأخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ 80
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ 81
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ 82
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan. فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ 83

Hak Cipta adalah Milik Allah..

“Manusia tidaklah menciptakan sebagaimana sifat Allah yang menciptakan segala sesuatu, dari tidak ada menjadi ada”

Pada hakikatnya, manusia tidaklah menciptakan sebagaimana sifat Allah yang menciptakan segala sesuatu, dari tidak ada menjadi ada. Manusia hanya merubah satu hasil dari ciptaan Allah (yang sudah ada) yang kemudian menjadikannya perubahan tersebut sebagai satu bentuk yang baru, atau satu bentuk yang berbeda dari unsur dasar pembentuknya...
Ketidak mampuan manusia untuk menciptakan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada dinyatakan pula dalam Al Qur’an sebagaimana ayat ;
”Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak

14 Sep 2010

Inti Ajaran Islam

Oleh: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
MUQADDIMAH
Ini adalah buku kecil dan singkat yang akan menerangkan sebagian apa yang harus diketahui oleh kaum muslimin secara umum tentang agama Islam. Saya memberinya judul: "Ad-Durusul Muhimmah li Ammatil Ummah" (Pelajaran-pelajaran Penting Untuk Masyarakat Umum). Saya memohon, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan manfaat dengan buku ini kepada kaum muslimin serta menerima karya ini (sebagai amal kebaikan) dari saya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pemurah dan Maha Mulia.
 
PELAJARAN KE-1 :
RUKUN ISLAM
Rukun Islam itu ada lima. Yang pertama dan yang paling besar adalah: Syahadah (persaksian) bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Penjelasan makna dan syarat "Laa Ilaaha Illallah" (  ).  "  "  artinya kita menafikan segala apa yang disembah selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, "  " artinya kita menetapkan bahwa ibadah itu hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala semata-mata, tidak ada sekutu bagiNya.
Syarat "  " adalah; adanya:

SEPUTAR KELAHIRAN DAN PENDIDIKAN ANAK

Oleh: Izzudin Karimi, Lc.

KHUTBAH PERTAMA :

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Masyarakat Muslim yang baik merupakan idaman setiap Mus-lim, dan seperti kita ketahui bahwa masyarakat adalah kumpulan dari rumah, ini berarti kebaikan masyarakat kembali kepada ke-baikan rumah. Dan rumah seperti yang kita ketahui memiliki anggota-anggota, di mana masing-masing memikul tanggung jawab sesuai dengan posisi yang ditempatinya, dan kebaikan rumah kem-bali kepada peran aktif anggotanya dalam memikul tanggung jawab tersebut. Bapak adalah penanggung jawab umum dan utama dalam sebuah rumah, di tangannya arah sebuah rumah ditentukan, dan tanggung jawab utamanya adalah menjaga dan melindungi, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wata’ala :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادُُ لاَّيَعْصُونَ اللهَ مَآأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (At-Tharim: 6).
Sementara ibu juga memiliki tanggung jawab yang sebanding, tanggung jawabnya adalah kepada rumah. Tentang prinsip tanggung jawab ini Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ... وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَـنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا.
"Masing-masing dari kalian adalah penanggung jawab dan masing-masing dari kalian bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya…. Seorang laki-laki adalah penanggung jawab terhadap keluarganya dan dia bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya, seorang wanita adalah penanggung jawab di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya." (Muttafaq 'alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 472; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1201).
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam perlu menyinggung tanggung jawab bapak dan ibu karena besarnya pengaruh dan peranan keduanya dalam membentuk anak yang merupakan amanah dari Allah. Adakah pengaruh yang lebih besar daripada menjadikan anak yang lahir di atas fitrah menyimpang dari fitrah tersebut?
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّوْنَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ،
"Tidak ada anak kecuali dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi, sebagai-mana binatang ternak melahirkan anaknya dalam keadaan lengkap. Apakah kamu melihat kekurangan padanya?" (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1852).

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Anak adalah amanat Allah Subhanahu Wata’ala kepada kita, masing-masing dari kita berharap anaknya menjadi anak yang baik, dan demi itu di-butuhkan optimalisasi tanggung jawab dan peran dari orang tua. Meskipun pada dasarnya seorang anak lahir di atas fitrah, akan tetapi ini tidak berarti kita membiarkannya tanpa pengarahan dan bimbingan yang baik dan terarah, karena sesuatu yang baik jika tidak dijaga dan dirawat, ia akan menjadi tidak baik akibat pengaruh faktor-faktor eksternal. Pendidikan dan pengarahan yang baik terhadap anak sebenarnya sudah harus dimulai sejak anak tersebut belum lahir bahkan sebelum anak tersebut ada di dalam kandungan yaitu dengan memilih ibu yang merupakan sekolah pertama bagi anak. Dari sini kita memahami mengapa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam, ketika beliau memaparkan alasan seorang wanita dinikahi, mendorong agar alasan agama diletakkan dalam skala prioritas. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut,
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda :

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.
"Seorang wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya, dan karena agamanya, maka pilih-lah wanita yang agamis, niscaya kamu beruntung." (Muttafaq 'alaihi dari Abu Hurairah, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1750; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 798).
Dari sini kita bisa memahami larangan al-Qur`an menikahi wanita musyrik dan pernyataannya bahwa budak yang beriman adalah lebih baik darinya. Firman Allah Subhanahu Wata’ala :

وَلاَ تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرُُ مِّن مُّشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ
"Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sampai mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu." (Al-Baqarah: 221).
Sebagaimana kita memahami larangan al-Qur`an menikahi wanita pelaku kemaksiatan. Firman Allah Subhanahu Wata’ala :

الزَّانِي لاَيَنكِحُ إِلاَّ زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لاَيَنكِحُهَآ إِلاَّزَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
"Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik, dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang Mukmin." (An-Nur: 3).
Pendidikan dan pengarahan seperti apa yang diharapkan dari seorang pezina, sedang dia merupakan sekolah pertama bagi anak-nya, sementara dia sendiri seperti itu? Ada benarnya juga kata pepatah, 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya'. Pepatah Arab berkata, 'Bejana memberikan rembesan sesuai dengan isinya'.

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Ada satu perkara yang patut kita perhatikan dalam menyiapkan dan memilih sekolah pertama yang baik bagi anak, yaitu hendaknya kita memperbaiki diri kita terlebih dahulu, karena inilah titik tolak yang memberi pengaruh besar kepada sekolah pertama anak dan kepada anak itu sendiri. Karena sudah menjadi sunnatullah kebaikan berpasangan dengan kebaikan, dan orang yang baik akan dimudahkan oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan. Hal ini diisyaratkan dengan jelas oleh Firman Allah Subhanahu Wata’ala :

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." (An-Nur: 26).

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Dari segi ini, maka dalam fikih pernikahan terdapat pembahasan tentang kafa`ah atau kufu`, dan kami bisa mengerti pendapat sebagian ulama –dan ini adalah pendapat yang rajih- yang mempertimbangkan agama dan akhlak sebagai dasar bagi kafa`ah. Katanya, "Laki-laki fajir tidak sekufu` dengan wanita afifah (wanita baik)." Oleh sebab itu, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam mendorong para wali agar menikah-kan anaknya dengan orang yang beragama dan berakhlak baik. Sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam :

إذا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَــزَوِّجُوْهُ .
"Jika datang kepadamu orang yang kamu ridhai agama dan akhlaknya maka nikahkanlah dia." (HR. at-Tirmidzi, no.1086, dia ber-kata, "Hadits hasan gharib").
Kebaikan diri juga berimbas kepada anak. Ada pepatah me-ngatakan, orang yang tidak memiliki tidak memberi.
Bagaimana Anda bisa membuat anak Anda baik sementara Anda tidak memiliki kebaikan? Tahukah kita siapa yang mengucapkan doa berikut ini ?

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Furqan: 74).
Mereka adalah ibadur Rahman, para hamba Allah yang Maha Rahman, para pemilik sifat-sifat mulia dan terpuji yang Allah jelaskan di akhir surat al-Furqan.

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Di samping itu, diperlukan pula pemberian imunisasi kepada anak agar mereka terbentengi dari keburukan, sebab upaya meraih kebaikan pada anak harus dibarengi dengan membentenginya dari keburukan, kebaikan tidak terwujud jika keburukan tidak dihadang, dan sumber keburukan adalah setan, maka Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan suami istri agar berdoa sebelum melakukan hubungan suami istri yang menjadi sebab kelahiran seorang anak, karena doa tersebut merupakan benteng dari setan bagi si anak.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

أَمَا لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ يَقُوْلُ حِيْنَ يَأْتِيْ أَهْلَهُ:
"Ketahuilah, seandainya salah seorang dari kalian ketika mendatangi (mencampuri) istrinya mengucapkan,

بِاسْمِ الله، اللهم جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا،
'Dengan Nama Allah, ya Allah, jauhkanlah setan dariku dan jauhkanlah setan dari apa (anak) yang Engkau anugerahkan kepada kami',

ثُمَّ قُدِّرَ بَيْنَهُمَا فِي ذلك، أَوْ قُضِيَ وَلَدٌ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا.
kemudian ditakdirkan atau ditetapkan seorang anak untuk mereka, niscaya setan tidak memudharatkannya selama-lamanya." (Muttafaq 'alaihi. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1768; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 828).
Upaya perlindungan ini tidak sebatas dalam kondisi tersebut, lebih dari itu ia harus dilakukan ketika anak tersebut telah lahir, hal ini seperti yang dilakukan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam kepada kedua cucunya Hasan dan Husain.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, ia berkata :

كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلّم يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ وَيَقُوْلُ: إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيْلَ وَإِسْحَاقَ،
"Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam berdoa untuk melindungi Hasan dan Husain, beliau bersabda, 'Sesungguhnya bapak kalian berdoa mengucapkannya sebagai perlindungan kepada Ismail dan Ishaq,

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ.
'Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala setan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang mengakibatkan sakit (mata hasad)'." (HR. al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1354).

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Kelahiran adalah awal kehidupan seorang anak di dunia, demi kebaikan dan untuk memberikan keberkahan kepadanya dalam kehidupan selanjutnya, maka pada saat dia lahir, orang tuanya dianjurkan melakukan beberapa perkara seperti yang dilakukan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam, ada akikah, ada cukur rambut, pemberian nama dan tahnik. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى.
"Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya, ia disembelih untuknya pada hari ketujuh, dicukur kepalanya dan dia diberi nama." (HR. Abu Dawud, no. 2837; dan at-Tirmidzi, no. 1525: dari Samurah bin Jundub, dishahihkan oleh at-Tirmidzi dan sanadnya shahih menurut al-Arna`uth di dalam Tahqiq Zad al-Ma'ad, 2/297).
Dari Abu Musa radhiallahu ‘anhu, ia berkata, "Anakku lahir lalu aku membawanya kepada Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam, beliau memberinya nama Ibrahim, beliau mentahniknya dengan sebiji kurma, mendoakannya dengan keberkahan dan menyerahkannya kepadaku." (Muttafaq alaihi, Mukhtasyar Shahih al-Bukhari, no. 1822; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1403).
Hal yang sama juga dilakukan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam kepada Abdullah bin az-Zubair, ketika dia dilahirkan oleh ibunya, Asma` binti Abu Bakar, dan nama Abdullah adalah dari Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam. (Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1400).
Juga kepada putra pasangan Abu Thalhah dan Ummu Sulaim. Anas berkata, "Lalu Ummu Sulaim melahirkan anak laki-laki. Abu Thalhah berkata kepadaku, 'Bawalah dia kepada Rasul.' Lalu aku membawanya kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam dengan beberapa biji kurma. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam menggendongnya dan bertanya, 'Ada sesuatu bersamanya?' Mereka menjawab, 'Ya, beberapa biji kurma.' Lalu Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam mengambilnya dan mengunyahnya kemudian mengambilnya dari mulutnya dan memasukkannya ke mulut anak itu dan beliau menamakannya Abdullah." (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1401).

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Termasuk perkara yang penting terkait dengan kelahiran adalah pemberian nama kepada anak. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam kepada anak Asma` dan Ummu Sulaim seperti yang dijelaskan dalam dua hadits di atas. Dalam pemberian nama kepada anak, hendaknya kita memperhatikan petunjuk Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam, karena beliau adalah teladan bagi kita. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam menyukai nama yang baik, beliau menyatakan bahwa nama yang paling dicintai Allah Subhanahu Wata’ala adalah Abdullah dan Abdurrahman. Beliau menamakan anak Abu Musa, Ibrahim, nama yang sama yang beliau berikan kepada salah seorang putra beliau yang meninggal semasa kecil. Beliau menganjurkan agar memberikan namanya kepada anak-anak. Semua itu adalah nama-nama yang baik, lebih dari sekedar cukup sehingga kita tidak memerlukan nama-nama yang diimpor dari orang-orang yahudi dan nasrani, karena hal itu mengandung sikap mengikuti tradisi-tradisi mereka yang dicela. Nama, seperti kata Ibnul Qayyim, membawa dan menunjukkan makna, maka hikmah menuntut adanya keterkaitan dan kesesuaian antara keduanya. Nama, masih kata Ibnul Qayyim, memiliki pengaruh kepada pemiliknya dan pemilik nama terpengaruh dengan namanya dalam kebaikan dan keburukan. Oleh karena itu, nama yang baik merupakan harapan baik dan nama yang baik adalah nama yang dicontohkan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam.

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَجَعَلَنَا اللهُ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِـرُ الله لِيْ وَلَكُمْ.


KHUTBAH KEDUA :

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Harapan orang tua kepada anak adalah agar anak menjadi anak yang shalih. Ini karena hanya anak shalih yang berguna bagi orang tua, agar harapan tersebut terwujud, maka hendaknya mendidiknya dengan mengenalkan dan menanamkan aturan-aturan agama kepada anak jika anak memang telah nalar, orang tua memerintahkannya melakukan perintah agama, meskipun belum wajib atasnya agar jika dia kelak dewasa, dia terbiasa dan tidak canggung. Begitu pula orang tua membiasakannya meninggalkan larangan-larangan agama agar kelak bila dia telah dewasa dia memahami batasan-batasan agama yang tidak boleh dilanggar. Shalat sebagai contoh, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan orang tua agar membiasakan anak shalat mulai umur tujuh tahun.
Dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya, dari kakeknya radhiallahu “anhum, dia berkata, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مُرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ.
"Perintahkanlah anak-anakmu shalat sementara mereka berumur tu-juh tahun, dan pukullah karenanya (jika mereka meninggalkan) sementara mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah di antara mereka di tempat tidur." (HR. Abu Dawud, no.495, dihasankan oleh an-Nawawi di dalam Riyadh ash-Shalihin, no. 4/301; dan didukung oleh al-Arnauth).
Dalam hal larangan, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam memberikan teladan ketika cucunya al-Hasan bin Ali radhiallahu ‘ahuma mengambil kurma sedekah dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

كُخْ كُخْ اِرْمِ بِهَا، أَمَّا عَلِمْتَ أَنَّا لاَ نَأْكُلُ الصَّدَقَةَ.
"Hus, hus, buanglah ia, ketahuilah bahwa kita tidak makan sedekah." (Muttafaq 'alaihi, dengan lafazh Muslim. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 715; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 515).

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
Di samping anak dikenalkan dan dibiasakan terhadap perintah dan larangan, hendaknya dia juga diajari adab-adab yang bermanfaat. Al-Qur`an telah memberikan salah satu contoh pengajaran adab kepada anak, yaitu adab isti`dzan. Firman Allah Subhanahu Wata’ala :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِيَسْتَئْذِنكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنكُمْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ مِّن قَبْلِ صَلاَةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ الظَّهِيرَةِ وَمِن بَعْدِ صَلاَةِ الْعِشَآءِ ثَلاَثَ عَوْرَاتٍ لَّكُمْ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلاَعَلَيْهِمْ جُنَاحُُ بَعْدَهُنَّ طَوَّافُونَ عَلَيْكُمْ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمُ اْلأَيَاتِ وَاللهُ عَلِيمٌ حَكِيمُُ . وَإِذَا بَلَغَ اْلأَطْفَالُ مِنكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَئْذَنَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ ءَايَاتِهِ وَاللهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat Shubuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah shalat Isya`. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatNya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (An-Nur: 58-59).
Contoh yang sama telah diberikan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam, meskipun dalam bidang yang berbeda, yaitu adab makan, beliau ajarkan adab ini kepada anak dari istrinya Ummu Salamah, yaitu Umar bin Abu Salamah.
Dari Umar bin Abu Salamah radhiallahu ‘anhu, dia berkata :

كُنْتُ غُلاَمًا فِي حَجْرِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلّم، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيْشُ فِي الصَّحْفَةِ، فَقَالَ لِيْ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلّم: يَا غُلاَمُ، سَمِّ الله، وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ.
"Aku adalah anak kecil dalam asuhan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam. (Suatu ketika pernah) tanganku ngacak ke sana kemari di nampan (saat makan ber-sama), maka Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku, 'Wahai nak, ucapkan-lah, 'Bismillah', makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang dekat denganmu." (Muttafaq alaihi, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1801; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1300).
Semua ini membantah anggapan sebagian orang, bahwa anak tidak perlu dilarang dan diperintah, biarkan saja katanya, kasihan biar dia bebas, sebab kalau anak diperintah dan dilarang, maka hal itu akan mengekangnya, mematikan kreatifitas dan energinya. Di samping itu, anak belum terkena beban taklif untuk apa dia dilarang dan diperintahkan? Saya katakan kepada orang yang berpendapat demikian, di mana letak pendidikannya kalau begitu? Pendidikan adalah bimbingan dan arahan di mana salah satunya adalah perintah dan larangan. Membiarkan anak tanpanya adalah tidak mungkin. Anak yang belum memahami kemaslahatan dirinya mesti diarahkan dan dibimbing, hanya saja persoalannya terletak pada cara dan metode larangan dan perintah. Bagaimana pun Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam lebih mengetahui tentang anak daripada mereka dan beliau mengarahkan dengan memerintah dan melarang, bagi seorang Muslim beliau adalah imam dan teladan.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.


( Dikutip dari buku : kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi Kedua, Darul Haq, Jakarta. Diposting oleh Wandy Hazar Z )

Niat Puasa Ramadhan dan Do'a Buka Puasa