Pada tanggal 22/05/2010 adik perempuanku yg ke 3 dari 5 saudara , membawa adik kami yang paling bungsu ( M Imanudin ) ke RSCM Jakarta, untuk berobat , karena pengobatan sebelumnya melalui
mantri (yg bertugas dipuskesmas) dan dokter di pandeglang belum membuahkan hasil yang diharapkan / tidak ada perubahan dari penyakitnya.
mantri (yg bertugas dipuskesmas) dan dokter di pandeglang belum membuahkan hasil yang diharapkan / tidak ada perubahan dari penyakitnya.
Kemudian adik perempuanku yang ke 3 membawa adik bungsu kami ke Jakarta , untuk berobat disana, sesampai di Jakarta (daerah tanah rendah , kp melayu dimana tempat tinggal adik perempuanku) dibawa langsung ke dokter di sekitar kp melayu, hasil dari dokter tersebut , menyatakan tidak sanggup mengobati dan menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit, lalu adik perempuanku membawa adik bungsu kami yg sakit, membawanya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusuma (RSCM), walau dalam hatinya memikirkan biaya rumah sakit yg membutuhkan uang tidak sedikit.
Sesampai di RSCM , bahwa adik bungsuku harus secepatnya dilakukan operasi karena penyakitnya sudah parah, kemudian adik perempuanku diminta tanda tangan oleh pihak Rumah sakit untuk menyetujui operasi tersebut, Bingung, panik dsb dlm benak hatinya , membayangkan biaya tersebut , tanpa pikir panjang adikku menyetujuinya , seolah2 biaya untuk itu telah ada.
Malam itu juga adik perempuanku menghubungi aku yang berada di pandeglang memberi tahukan aku, dan aku diminta untuk mengurus kartu ‘’JAMKESMAS’’, karena uang untuk biaya operasi, obat dll nya sudah menipis, sementara resep obat dan peralatan yng harus dibeli masih dibutuhkan malam itu juga .
kebetulan keluargaku termasuk adik bungsuku sebagai tanggunganku dalam keluarga mempunyai kartu ‘’JAMKESMAS’’.
Keesokan harinya tgl 23/05/2010, langsung aku mengurus haal tersebut, dan langsung berangkat kejakarta menuju RSCM, sesampai di sana sekitar jam 23.00wib langsung aku mendaftarkan surat rujukan yg ditujukan ke RSCM Jakarta.
Kemudian aku mengurus /mengajukan ‘’JAMKESMAS’’ kebagian pengurus ASKES di RSCM sesuai peraturan yg telah ti tentukan.
Pendaftaran JAMKESMAS malam itu belum selesai , keesokan harinya tgl 24/05/2010 melanjutkan pendaftaran /melegalisir pengajuan JAMKESMAS, pk 13.30wib. alhamdulillah surat2 tersebut selesai.
Dengan selesainya pengajuan JAMKESMAS, kami diberi tahu oleh dokter , agar secepatnya mencari kamar / ruang inap dan di beri surat pengantar oleh dokter le bagian P3RN/ tempat pendaftaran kamar /ruang inap pasien,
Sesampai di bag P3RN dan mendaftar sambil menyodorkan pengantar dari dokter kemudian petugas P3RN menghubungi bagian ruang inap , ternyata jawabannya ruangan IPD untuk kelas 3 penuh,
Hingga 2 hari aku bolak balik ke bag P3RN untuk menanyakan kamar selalu penuh., Alhamdulillah tgl 25/05/2010, jam 21.00wib mendapat jawaban dari petugas P3RN, bahwa kamar untuk pasien bernama M Imanudin telah ada untuk kelas 3 , di Gedung A, Lt 7, No 701, malam itu juga langsung adikku dibawa dan di tempatkan di ruangan tersebut.
Dokter memberi tahukan kepada adik perempuan saya , besok hari akan di periksa tinja ke lab,
Pagi harinya dilakukan pemeriksaan tinja ke lab yang ada di lantai 8, namun adik perempuanku , diminta untuk membayar pemeriksaan tinja oleh petugas lab sejumlah Rp 400.000,-, karena memegang uang kurang dari sejumlah itu , adik perempuanku minta keringanan,dan sangat memohon
Kemudian diturunkan pembayaran tersebut Rp 300.000,-, dibayarlah uang sejumlah itu, tanpa tanda bukti pembayaran yang sah, hanya sebuah kertas berwarna merah yg ditulis tangan
Ketika ditanyakan tentang pembayaran , petugas tersebut menjawab bahwa pemeriksaan tinja di lab itu di luar rumah sakit , jadi JAMKESMAS tidak berlaku.
Beberapa jam kemudian , adik perempuanku memberanikan diri untuk minta keringanan , karena adikku tidak pegang uang lagi untuk bekal makan dan sebagainya selama menemani di rumah sakit,
menghadap dan memohon kepada salah satu petugas ( entah dokter atau perawat ) yg ada disitu, kemudian petugas tersebut menghadap ke petugas pembayaran lab, tak lama kemudian, petugas tersebut mengembalikan uang Rp 100.000,- kepada adik saya.
yang pada akhirnya : pembayaran pemeriksaan tinja di lab Rp 200.000,- dengan tanda terima sebuah kertas berwarna merah , ttd lina
di tulis oleh : Aan BA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda ?