20 Jun 2010

PENULISAN DAN PEMBUKUAN HADITS

BAGIAN  I : 

-
SEJARAH SINGKAT PENULISAN DAN PEMBUKUAN HADITS

             Pada masa permulaan Al-Qur’an masih diturunkan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menulis hadits karena dikhawatirkan akan bercampur baur dengan penulisan Al-Qur’an. Pada masa itu, disamping menyuruh menulis Al-Qur’an, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga menyuruh menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an.
Pelarangan penulisan hadits ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

# “Janganlah kamu menulis sesuatu dariku, dan barangsiapa telah menulis sesuatu dariku selain Al-Qur’an hendaklah ia menghapusnya, dan ceritakan dariku, tidak ada keberatan (kamu ceritakan apa yang kamu dengar dariku). Dan barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyediakan tempat duduknya di dalam neraka.” (HR. Muslim)

Jumhur Ulama berpendapat bahwa hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang melarang penulisan hadits tersebut sudah dinasakh dengan hadits-hadits lain yang mengizinkannya antara lain hadits yang disabdakan pada ‘amulfath (tahun. VIII H) yang berbunyi: “Tulislah untuk Abu Syah

Demikian pula dengan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada sahabat Abdullah bin Amr yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengizinkan menuliskan hadits.

Walaupun beberapa sahabat sudah ada yang menulis hadits, namun hadits masih belum dibukukan sebagaimana Al-Qur’an. Keadaan demikian ini berlangsung sampai akhir Abad I H. Umat Islam terdorong untuk membukukan hadits setelah Agama Islam tersiar di daerah-daerah yang makin luas dan para sahabat terpencar di daerah-daerah yang berjauhan bahkan banyak di antara mereka yang wafat.

Tatkala Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah (tahun 99 s/d 101 H), beliau menginstruksikan kepada para Gubernur agar menghimpun dan menulis hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Instruksi beliau mengenai penulisan hadits ini antara lain ditujukan kepada Abubakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm yang ketika itu menjabat sebagai Gubernur Madinah.

Menurut Dr. Ahmad Amin dalam kitabnya Dhuhal Islam, Abubakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm tidak lagi meneruskan penulisan hadits ini karena setelah khalifah wafat, dia tidak lagi menjabat sebagai Gubernur.

Menurut pendapat yang populer di kalangan ulama hadits, yang pertama-tama menghimpun hadits serta membukukannya adalah Ibnu Syihab Az-Zuhri, kemudian diikuti oleh ulama-ulama di kota-kota besar yang lain.

Penulisan dan pembukuan hadits Nabi ini dilanjutkan dan disempurnakan oleh ulama-ulama hadits pada abad berikutnya, sehingga menghasilkan kitab-kitab yang besar seperti kitab Al-Muwaththa’, Kutubus Sittah dan lain sebagainya.

Sumber : http://www.ilma95.net

Shalawat Kamilah

  Shalawat ini banyak faedahnya bagi yang mengamalkan dan Shalawat ini mempun yai beberapa nama :
1. Shalawat Tafrijiyah
2. Shalawat Nariyah
3. Shalawat Kamilah

  Barang siapa yang membacanya selepas Shalat Fardhu /5 waktu ( Dzuhur, 'Asyar , Maghrib , 'Isya , Subuh ) 11x , secara rutin , insya Allah dimudahkan segala urusan, dan rizqinya 
                      
أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً  كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا  تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا   مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَد

وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ 

    وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ

بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ


ALLAHUMMA  SHOLLI  SHOLATAAN  KAMILATAN WASLLIM SALAAMAN  TAAMAN 'ALAA SAYIDINA  MUHAMMADIN TANHALLU BIHIL 'UQODUU  WATAN FARIJUU BIHIL QUROBU WATUQDHO BIHIL HAWAAIJU  WATUNAALU BIHI RROGHOOIBU   WAHUSNUL HAWATIMI WAYUSTASQO LGHOMAMU BIWAJ HIHIL KARIIMI  WA'ALAA  ALIHI WASOHBIHI  FIKULLI  LAMHATI WWANAFASIN  MBI'ADADI KULLI MA'LUMMILLAK

Do’a agar ternindar dari kemalasan

اللهُم إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ،
وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ                                         
.
             “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari cengkraman hutang dan laki-laki yang menindas-(ku)“

 

19 Jun 2010

Profil

Yayasan Pondok Pesantren Al-Anwariyah
Pengasuh : Ust. Aan Bahrul Anwar

Alamat : Jl Raya Labuan Km 13 Kp Cimongkor Rt 03/02 Desa Curugbarang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang – Banten
HP : 081382488117 ,
Email : anwariyah_2009@yahoo.com ,
Kode Pos 42272

    Alamat Rekening : BRI UNIT CIMANUK, PANDEGLANG 
    Nomor Rekening : 4825-01-002958-53-8 
    Nama : PONPES AL-ANWARIYAH Alamat : Kampung Cimongkor Rt 03/02 Curugbarang, Cipeucang
Legalitas :
Keputusan Kepala Departemen Agama Kantor kabupaten Pandeglang
Nomor : Kd.28.02/PP.00.7/92/2008
Tanggal : 02 Januari 2008
Piagam Pendirian Pondok Pesantren Nomor : Kd.28.02/PP.00.8/22.027/2008
Status Terdaftar , Nomor Statistik Pontren (NSP) : 512360122027
Akta Notaris Syahrudin SH Nomor : 153, Tanggal 29 Oktober 2008
Bidang Pendidikan Agama Islam Salafiyah
Bidang Pendidikan Umum setara SLTP, Berijazah Nasional
Susunan Kepengurusan :

Pembina / Penasehat
Ketua : Drs H Sudarmo
Wakil Ketua : Supriadi SE
Anggota : Siti Mardiyah

Pengurus /Pengasuh :

Ketua : Ust Aan Bahrul Anwar
Sekertaris : Suheri
Bendahara I : Ade Rusmini
Bendahara II : Sri Sugilah

Pengawas :

Ketua : H Maskur
Wakil Ketua : Andang Suherman
Anggota : Sahrul A Hadi

Jumlah Santri :

Tingkat Dasar dan Menengah :
Laki-laki : 39 Siswa
Permpuan : 34 Siswi
Tingkat Aliyah :
Laki-laki : 29 Siswa
Permpuan : 24 Siswi
Tenaga Pengajar / Ustad :

Ika Melina Virgiyati
Dena Hartami
Supriyadi
Aan BA
Yani M
M.Imadudin
Sarana, Prasarana :
Tanah Wakaf Pon-Pes
Majlis Ta’lim
Ruang belajar
Asrama Santri

Visi, Misi dan Tujuan

Visi :

- Menghasilkan bangsa yang beradab, beriman dan berahlakul karimah yang islami dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Menghasilkan Ummat yang Cerdas, Trampil, mandiri, dan mampu mengembangkan diri, serta bertanggung jawab.

Misi :

- Menyiapkan generasi /kader Muslim yang menguasai ilmu pengetahuan agama islam dan pengetahuan umum secara luas serta memiliki kepribadian yang terpuji
- Menyiapkan generasi/kader muslim yang memiliki sifat istiqomah terhadap ajaran agama serta dapat mengamalkan dengan penuh keikhlasan dan mampu menerapkan dalam kehidupan ummat.
- Mewujudkan Pondok Pesantren AL-ANWARIYAH yang berkualitas dan profesonal
- Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga pengajar sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.

Tujuan :

- Mendidik santri agar memiliki keimanan yang kuat dan mantap terhadap kebenaran ajaran islam yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
- Mendidik santri agar mampu berpikir rasional yang dilandasi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu menjabarkannya pada agama islam sehingga dapat mengembangkan pri kehidupan ummat.
- Mendidik santri agar memiliki kemampuan dalam menuangkan hasil pikirannya yang rasional dan dapat mengkaji /menelaah hal-hal yang bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas dan pengembangan ilmu da’wahnya .
- Tercapainya kehidupan yang lebih baik didalam maupun diluar pesantren dengan melestarikan budaya islam dan nilai-nilai kepesantrenan

Dasar Pemikiran

Landasan konsep Al-Anwariyah sebagaimana dalam :

1.  Al-Qur’an yang artinya :

Hendaklah ada suatu ummat diantara kamu sekalian yang selalu mengajak pada kebaikan , menyuruh pada yang baik dan mencegah dari kemungkaran, dan hanya merekalah orang-orang yang beruntung .

2.  Al-Hadis yang artinya :

a.  Belajarlah kalian semua pada ilmu , kemudian ajarkanlah kepada semua umat manusia.
b.  Sebaik – baik manusia adalah Memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi ummat manusia.


3. Amar Ma’ruf , Nahi Anil Munkar, dan
4. Mendukung Program pemerintah : Dalam upaya menuntaskan Wajib Belajar Dikdas 9 tahun
5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam keilmuan

Pendahuluan


        Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama maupun umum sehingga dapat menghasilkan kader-kader muslim yang cerdas, terampil, percaya diri, berkepribadian kuat, mampu mengembangkan diri, dan mengembangkan ilmiyah secara haqiqi, serta bertanggungjawab terhadap masyarakat dengan jiwa sosial yang sangat tinggi.
Demikian halnya Yayasan Pondok Pesantren AL-ANWARIYAH yang bediri pada tahun 2008, terus memacu untuk mewujudkan cita-cita dan keinginannya yang sangat kuat dalam menangani pengembangan dan melestarikan kegiatan pendidikan dan da’wah, untuk menyiapkan para santri/siswa sejak dini.dengan seperangkat ilmu dan keterampilan yang cukup untuk menyertatai perkembangan kehidupan bangsa di masa mendatang. Yayasan Pondok Pesantren AL-ANWARIYAH tidak hanya membekali santri/siswanya hanya dengan ilmu agama dan umum, tetapi juga mendidik berbagai keterampilan ilmu teknologi dan kewirausahaan agar menjadi seorang muslim yang mandiri dengan dilandasi iman yang kuat serta berahlakul karimah dengan pola hidup sederhana dan mampu menjalani kehidupan secara mandiri dengan mengutamakan semangat musyawarah

Niat Puasa Ramadhan dan Do'a Buka Puasa